hai guys!!
admin lagi mood aja bikin sajak beginian
awalnya sajak di novel sudah menadi jarum yang menancap dihati
dan membuatku fallin' in love with sajak
so, dibaca yaa
yah maaf-maaf saja kalau sulit untuk dimengerti
yahh mungkin ini karena konspirasi admin berbeda dengan konspirasi kalian
selamat membaca guys !!
berharga namun kotor
sajak-sajak yang menggeliat di benakku
telah mengambil alih duniaku
menggeser ruang kosong dalam batinku
atau bahkan telah menggusur kekosongan itu
sesuatu bisa terjadi
dan kadangkala
menyisakan gemuruh dari petir
dan meninggalkan jejak untuk sementara
walau terkadang meninggalkan jejak yang dalam
bak aspal yang meninggalkan luka permanen
terkadang juga menjadi raungan harimau yang meninggalkan beberapa konspirasi
beberapa orang lebih memilih untuk menjadi tong kosong
tanpa tahu bahwa mereka itu tempat dari sampah kotor
hal itu bukan yang membuat mereka rendah, hina, ataupun kotor
bahkan menjadikan mereka sebagai makhluk yang lebih mulia dari gelas kaca yang pecah
yang lebih memilih untuk menjadi bersih
namun meninggalkan luka
dan lebih memilih untuk mengkilat dibawah sinar dewi mentari
walaupun mereka tak pantas menerimanya
pantai benak
rasaku aku hanyalah diriku
mungkin itu hanya perasaanku
rasaku aku hanya membenarkannya
tidak,
itu hanya perasaanku
begitu saja setiap waktu!
mencoba melihat sudut pandang lain
mungkin aku sudah kehilangan separuh diriku
aku bahkan meninggalkan perasaanku
meninggalkan segalanya yang menjadi milikku
membiarkan hatiku termakan oleh otakku
ya,
mungkin aku hanya berfikir secara realistis, menurutku
mencoba menjadi angin yang membawa ombak tanpa memedulikan pelaut yang menggerutu
dan membawa ombak yang mencambuk terjalnya daratan
tanpa memedulikan seberapa banyak butir yang telah kujadikan sebagai butiran-butiran pasir di pantai benakku
penderitaan purnama
ditengah kegelapan bintang menemaniku
menghiasi langit seperti ia menghiasi hatiku
sinarnya yang mempesona nan abadi
butiran lampu jalanan menghalangi jalanmu
dan menghilangkan pesonamu
matahari yang mulai enggan untuk menyinariku membuatku merasa lucu
kau yang selalu ada disana menghilang tanpa jejak
bagai buih di lautan
rintihan awan mewakilkan jeritanku
besarnya bumi mengecilkan hatiku
siapakah diriku?
apakah hanyalah bulan mungil penyendiri?
kegelapan mulai menelanku
meninggalkan separuh jiwaku menemani kekosongan lagit ini